Minggu, 30 Oktober 2011

Adele - Someone Like You

I heard that you settled down
That you found a girl and you're married now.
I heard that your dreams came true.
Guess she gave you things I didn't give to you.

Old friend, why are you so shy?
Ain't like you to hold back or hide from the light.

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you, too

Don't forget me, I beg, I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead,"

Yeah.

You know how the time flies
Only yesterday was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise of our glory days

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you, too
Don't forget me, I beg, I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead."

Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known how bittersweet this would taste?

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you
Don't forget me, I beg, I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead."

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you, too
Don't forget me, I beg, I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead."

Senin, 24 Oktober 2011

Lihat Dirimu Sendiri

Kamu selalu berbicara mengenai dirimu. Bicara, bicara, dan terus bicara.
Kamu selalu bertanya pendapatku tentang masalahmu. Kamu selalu mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi padamu. Kamu selalu mendesakku untuk mencurahkan segala perhatian padamu.

Pernahkah kamu berhenti bicara sebentar, berhenti khawatir sebentar, berhenti mendesak sebentar, dan lihat aku?

Apa kamu pikir aku tidak punya cerita? Apa kamu pikir aku tidak punya kekhawatiran? Apa kamu pikir aku tidak punya kehidupan?
Apa kamu peduli?

Kamu melupakan hari pentingku. Dan setelah ingat dan meminta maaf, kamu bahkan tidak menanyakan tentang itu. Kamu malah bercerita dengan menggebu-gebu, tentang hidupmu. Tentang dia yang semakin dekat denganmu.
Ah. Itukah masalahnya? Hanya karena dia, orang kamu sukai, kamu jadi se-egois ini?

Dan ketika aku sudah capek mendengar ceritamu, kamu mulai menyalahkan aku. Kamu membenciku. Karena aku tidak merespon atau memberikan komentar terhadap ceritamu.
Salahkah aku?
Lihat dirimu sendiri.

Jumat, 14 Oktober 2011

Forbidden Feeling

Rasanya ngelihat orang yang kita sayang seneng, pasti kita juga ikutan seneng.

Waktu aku lihat kamu seneng, aku ikutan senyum, ikutan godain kamu.
Tapi... taukah kamu? Melihat matamu yang berbinar dan pipimu yang merona karena bahagia, tiba-tiba dada ini sesak. Tiba-tiba hati ini sakit.
Tapi tenang saja, senyum ini tetap mengembang buat kamu. Biar rasa sakit di dada ini aku simpan sendiri, mungkin nanti akan hilang.

Waktu kamu bercerita tentang dia, segala sesuatu mengenai kebiasaan dan kehidupannya, pandangan mata ini tiba-tiba buram. Wajahmu tampak kabur.
Aku mengerjap-ngerjap. Taukah kamu bahwa aku malu? Malu karena tak bisa menyembunyikan perasaanku padamu. Sekaligus malu karena tak bisa berkata jujur padamu.
Tiba-tiba mata ini panas dan basah. Aku berjuang keras agar sesuatu yang memalukan itu tidak menetes di pipiku, berkonsentrasi dengan satu titik di langit sana.

Waktu kamu bertanya apakah aku baik-baik saja, aku memaksakan diri untuk tersenyum lebar, dan berkata bahwa aku baik-baik saja. Ya, aku baik-baik saja kok. Aku cuma kelilipan.

Taukah kamu bahwa berbohong itu jauh lebih mudah untuk dikatakan?
Karena, mana mungkin aku berkata padamu yang sebenarnya?
Bahwa... tidak, aku tidak baik-baik saja. Aku ingin menjerit dan berlari meninggalkanmu.
Tidak, aku tidak kelilipan, aku nyaris menangis.
Tidak, aku tidak tersenyum. Hatiku sakit.

Mana mungkin aku mengatakannya padamu, bahwa kita mencintai orang yang sama?
Mana mungkin aku mengatakannya padamu, bahwa aku iri? Bukan hanya karena kamu memilikinya, tapi juga karena kamu yang selalu ada untuknya, kamu yang mengetahui semua tentangnya, kamu yang memiliki banyak kenangan indah bersamanya.
Mana mungkin aku menghancurkan kebahagiaan yang terpancar dari wajahmu?

Sejak awal aku sudah tau, bahwa perasaan ini salah. Bahwa ini hanya akan menjadi rahasiaku saja. Selamanya akan begitu.
Aku akan menyimpannya sendiri, berharap suatu saat perasaan ini akan hilang.



Dear reader, ini bukan apa yang sedang aku alami. Tapi mungkin ini menyuarakan pikiran dan perasaan beberapa orang. Banyak yang pernah merasakan perasaan seperti ini.
Jatuh cinta itu menyenangkan. Tapi, jatuh cinta kepada orang yang salah itu menyakitkan.
Tetap semangat! ;)