Kamis, 05 Januari 2012

Hujan

Aku selalu suka hujan.

Gimanapun hujan udah bikin aku basah kuyup hingga akhirnya aku sakit, udah bikin rencana gagal, udah bikin aktivitasku terhambat... aku tetep suka sama hujan.

Hujan waktu Just Jazz, bikin suasana makin romantis. Walaupun aku harus rela pegel megangin payung.
Hujan yang ngebatalin aku sama Gondrong berangkat ke suatu tempat, bikin aku jadi bisa ngobrol banyak sama dia.
Hujan yang bikin aku inget NINERS, waktu itu kelas sepuluh dan kita main sama hujan.
Hujan yang nemenin waktu pertama kali aku tampil nge-band.
Hujan yang pernah ikut andil dalam ketidakhadiranku waktu les, bikin aku makin suka sama hujan hehe.
Hujan yang ngingetin aku sama Gondrong, karena hujan dengan sangat baik hati udah nemenin dan ndeketin kita.

Baru bulan November lalu aku hujan-hujan, sendirian, dan waktu naik motor. Kedinginan, gemetaran. Tapi itu ga bisa bikin aku benci hujan.

Karena hujan sudah baik banget. Hujan yang merekam kenangan-kenangan yang bahkan aku sendiri sudah hampir lupa buat menyimpannya :)

Minggu, 01 Januari 2012

My Second Home

Lagi di Pare. Bisa dibilang ini desa-ku, karena sebenarnya aku nggak punya desa. Kesian.

Selalu ngerasa nyaman dan seneng kl di sini.

Berawal dari liburan kenaikan kelas sebelas tahun 2011...
Suatu pagi di hari libur yang cerah dan menyenangkan, aku bangun dan bertemu dengan Ibu. Wajah Ibu kelihatan terlalu bersemangat saat beliau berkata, "Asti, Ibu punya ide bagus buat liburanmu ini!"
Karena ngelihat Ibu yang semangat banget, aku berpikir pastilah ini ide yang wonderful.

Aku : Apa?
Ibu : *senyum-lebar* kamu bakalan ke Kampung Inggris dua minggu sama Mas Aan!
Aku : *speechless* hah?

Lalu hening...

Well, aku sama sekali nggak mikir kl ke-kampung-inggris-dua-minggu adalah pengisi liburan yang menyenangkan.
Setelah aku bisa mencerna informasi itu, aku langsung bilang, "Bercanda? Nggak mau aaah!"
Lalu terjadilah perang argumen yang tentu saja membuat kedua belah pihak sewot, dan aku sempat melakukan aksi ngambek sama orangtuaku.
See, jelas sekali mereka sudah menghancurkan angan-angan untuk my-wonderful-holiday.

Karena aku sudah nggak mungkin nggak ke sana, ortu menyarankan aku buat ajak temen-temen. Katanya biar tambah seru dan nggak terlalu ngerasa asing.
Dan aku ngajak Dila, Rani, Helga, Solo, lalu mbak Firdi.

Aku sudah dikasih bayangan tentang tempat di mana aku harus 'menghabiskan liburan dengan sesuatu yang bermanfaat' itu.
Dan waktu tau, well, aku emang sedikit ngeluh (jangan salahin, karena waktu itu aku masih bego dan berpikiran dangkal).

Aku harus berbagi kamar sama temen-temen cewekku. Sempit. Dan beberapa dari mereka nggak bisa tidur kl lampu dimatikan. Jadi, light-on everytime.
Pokoknya hari-hari pertama, aku ngerasa nggak nyaman.

Tapi, singkat cerita aja, lama-lama aku betaaah banget di sini. Teachers are very welcome, dan ketemu orang-orang baru itu asyik banget, apalagi jadi punya banyak teman dengan segala latar belakang. Seru lho, karena mereka datang dari segala penjuru Indonesia, jadi perilaku dan sifat mereka juga beda-beda.
Mereka datang ke sini juga dengan tujuan dan harapan yang berbeda.
Seneng banget ngenalin mereka satu-satu. Yang ini dari Makasar, logatnya beda sama yang dari Jakarta. Yang ini dari Bandung, pembawaannya beda sama yang dari Jawa Tengah. Asyik banget make a friendship sama mereka.
Program di sini juga nggak ngebosenin karena setiap hari ada yang baru dan beda. Gurunya pun asyik.
Awalnya, kl di suruh speak up, rasanya takut dan males. Tapi lama-lama, jadi lebih percaya diri. Menyenangkan sekali :)

Di kelas speak first, aku punya temen-temen: Anjo, Anca, Syahril, Naufal, Ashar, Dani, Dina, Vina, Tita, Nila. Plus Mas Aan.
Anjo yang kocak banget, tampang nge-rock-punk tapi suka banget sama Doraemon dan kucing. Orangnya rame dan penyegar suasana.
Anca temennya Anjo, selalu melontarkan kalimat dengan nada diulur dan ga banyak ngomong, tapi seringkali melontarkan sesuatu yang lugu-bego haha.
Syahril agak kemayu, tapi orangnya baik dan lugu, sering banget digodain sama anak-anak. Tapi dia tetep sabar dan ikhlas. Lucu deh lihatnya.
Naufal yang paling muda, 13 tahun kayaknya. Cuma ngikut-ngikut yang lain, dan agak pemalu dan tertutup.
Ashar dari Makasar. Anaknya niat dan punya pemikiran sendiri, walaupun kadang jadi kocak gara-gara ikutan Anjo.
Dani dari Bandung, yang paling cakep dan tampangnya selalu ngantuk (waktu ditanya apa hobinya, dia bilang tidur. tapi miss Dina bilang itu bukan hobi, jadi dia bilang kl dia nggak punya hobi). Anaknya ga banyak omong dan kurang konsentrasi. Kebanyakan cuma numpang ketawa.
Dina cantik dan dewasa, gambaran anak gaul Jekardah. Anaknya asyik dan banyak omong. Partnernya Anjo, bisa dibilang.
Vina dari Jakarta, anaknya diem dan cuma ngikut senyum-senyum doang.
Tita asyik, enak diajak ngobrol, dan percaya diri.
Nila baik dan ramah, tapi di hari terakhir program, dia malah udah harus pulang.





Itu temen-temen yang bikin kangen speak first. Hari terakhir kelas, kita foto-foto dan sorenya jalan-jalan bareng. Menyenangkan sekali :)

Di camp, penghuninya nggak kalah menyenangkan! Ada Mam Indah, Mr. Latif, Mr. Fadhil, dan Mbak Ila. Mereka baik-baik, dan Mr. Latif kocaknya juara :D

Di sini,aku nggak cuma improve my english. Tapi di sini aku juga dapet banyak pelajaran hidup, dan pastinya pengalaman baru!
Aku belajar untuk mandiri, nggak egois, peka sama sesama, berbagi. Aku juga jadi ngerti kl kita nggak boleh underestimate sama sesuatu yang kita belum tahu pasti.
Aku dapet pengalaman nyebrang sawah, makan pecel, berbagi kamar, nge-kos, ketemu orang-orang baru dengan segala macam kepribadia.
Di sini aku diajarkan untuk berani bermimpi, berani take a risk, dan selalu believe in myself.
Dan aku diajarkan untuk selalu mensyukuri hidup ini :)

Sudah tiga kali aku ke sini, yang pertama ambil program, dan yang kedua dan ketiga cuma main.
Masih banyak banget yang bisa aku ceritakan, karena tempat ini spesial. Tempat ini menyimpan banyak kenangan dan pelajaran hidup.

Well, akhirnya aku bersyukur karena berada di sini :)